persamaan orde lama dan orde baru
POLITIKMASA ORDE LAMA Sejarah HI dan Politik Pendidikan Sejarah Rhoma Dwi Aria Yuliantri, M. Pd SISTEM BARU, MEMBANGKANG KARENA DAERAH DAN DOMINASISASI POLITIK JAWA (DARUL ISLAM, SERUAN PENDIRIAN SUMATERA UTARA MERDEKA) Natsir dan Hatta: perlunya otonomi lokal
SaatOrde Baru tumbang, muncul fobia terhadap Pancasila. Dengan seolah-olah dikesampingkan Pancasila pada Era Reformasi ini, pada awalnya memang tidak nampak suatu dampak negatif yang berarti, namun semakin hari dampaknya makin terasa dan berdampak sangat fatal kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.
Gerakansosial lama dan gerakan sosial baru memiliki perbedaan dalam sudut pandang secara berorganisasi, gerakan sosial lama didominasi oleh lembaga-lembaga terdahulu dengan mengedepankan persamaan ideologi. Gerakan itu efektif mempreteli kewibawaan politik Presiden Sukarno dan menjadi pemulus lahirnya Orde Baru. Sejak itu pula gerakan
2 Kerjakanlah tabel di bawah ini dengan mencari hal-hal apa saja yang menyebabkan jatuhnya Orde Lama dan Orde Baru berikut persamaan dan perbedaannya. Pemerintah Orde Lama Pemerintah Orde Baru. Persamaan. Perbedaan. Faktor-faktor penyebab kejatuhan. C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar ! 1.
MASAORDE BARU Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru hadir dengan semangat "koreksi total" atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde Lama. Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998.
Une Rencontre Film Complet En Streaming. Klik tombol Play untuk mendengarkan artikel – Indonesia mengalami tiga fase sistem pemerintahan setelah resmi merdeka pada 17 Agustus 1945. Dimulai dari Orde Lama, Orde Baru, dan saat ini era Reformasi. Masa orde lama mengacu pada sistem perpolitikan di Indonesia setelah kemerdekaan sejak 1945 hingga 1966. Saat berada di masa orde lama, Indonesia dipimpin oleh Soekarno sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Masa jabatan Presiden Soeharto sebagai Presiden kedua Indonesia dikenal sebagai orde baru. Rentang waktu kekuasan pemerintahan orde baru berlangsung selama 32 tahun. Diawali surat perintah yang dikeluarkan pada 11 Maret 1966 hingga tahun 1998. Baca Juga Biografi Soekarno, Presiden Pertama RI, Proklamator Kemerdekaan Indonesia Artikel ini akan fokus membahas perbedaan orde lama dan orde baru lengkap dengan penjelasannya. Perbedaan Orde Lama dan Orde Baru Kebijakan Ekonomi Pada sisi kebijakan ekonomi, orde lama menggunakan kebijakan ekonomi komunis atau sosialis yang tertutup. Sedangkan orde baru menggunakan ekonomi terbuka yang berpegang pada arah kapitalisme.
Kejatuhan Orde Lama dan Orde Baru memberi pelajaran tentang pentingnya pengelolaan ekonomi secara berkelanjutan. FOTO ARSIP Seorang pemuda melempar kainnya ke mobil yang terbakar di jalan Otista, Jakarta Timur, ketika massa tertahan di sekitar Jakarta, Kamis 14/5/1998. Kerusuhan massa telah terjadi setelah empat mahasiswa Universitas Trisakti ditembak mati oleh polisi anti huru hara sementara para mahasiswa mengadakan demonstrasi massa menyerukan agar Soeharto mengundurkan diri. FOTO ARSIP ANTARA FOTO/Zarqoni Maksum/asf - hp.
- Sejarah mencatat, bangsa Indonesia sudah mengalami beberapa periode pemerintah setelah kemerdekaan sampai saat ini. Periode pemerintahan itu dibagi menjadi tiga yakni Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi. 1. Orde Lama Pada masa Orde Lama sistem pemerintahan yang digunakan adalah sistem presidensial. Era ini berlangsung dari tahun 1945-1966 dibawah kepemimpinan Presiden dari buku Sistem Pemerintahan Presidensial Indonesia dari Soekarno ke Jokowi 2018 karya Diana Fawzia Dkk, pada sistem ini hubungan kekuasaan antara presiden dan legislatif adalah hubungan yang saling kontrol atau checks and balances. Baca juga Pramono Anung Bayangan Sistem Pemerintahan Kuat Sudah di Depan Mata Fungsi saling kontrol ini terletak pada perimbangan kekuasaan dalam lahirnya perundang-undangan dan kebijakan negara. Kemudian pada pengawasan anggaran dan jalannya sistem presidensial Pada masa Orde Lama, sistem pemerintahan beberapa kali berganti. Mulai dari presidental, parlementar, demokrasi liberal hingga demokrasi terpimpin. 1. Sistem parlementer Perubahan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi parlementer terjadi pada tahun 1945-1950. Pada sistem ini presiden memiliki fungsi ganda, yakni sebagai badan eksekutif merangkap badan legislatif. Masa itu juga terjadi adanya ketidakstabilan, tapi di sisi lain menggambarkan kedewasaan berpolitik. 2. Sistem liberal
Setelah mendapatkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 sampai sekarang, Indonesia udah mengalami beberapa periode pemerintahan atau rezim. Bisa terlihat dari proses pasang surut periode pemerintahan yang dialami Indonesia terutama pada bidang ekonomi dan politik. Periode lama merupakan periode pemerintahan sesudah masa kemerdekaan yang berada dibawah pimpinan Ir. Soekarno saat itu yang kemudian dilanjutkan dengan orde baru. Orde lama sangat identik dengan masa Indonesia di bawah komando Soekarno, sedangkan orde baru adalah masa Indonesia saat ada di bawah pimpinan Soeharto. Baik orde lama dan orde baru tentunya mempunyai perjalanan yang berbeda khususnya dari segi kebijakan kebijakannya. Berikut ini, ada beberapa perbedaan antara orde lama dan orde baru. Ingin tahu apa aja? Kuy langsung simak ulasannya! 1. Rentang Masa Pemerintahan2. Orientasi Kebijakan Ekonomi3. Kemauan Politik4. Stabilitas Politik dan Ekonomi5. Kondisi Politik Dunia6. Kondisi Sosial Budaya7. Sumber Daya Manusia 1. Rentang Masa Pemerintahan Orde lama atau dikenal juga sebagai demokrasi terpimpin yang berlangsung pada tahun 1945-1965. Tepatnya pada masa pemerintahan Soekarno. Sebenarnya, istilah orde lama sendiri belum dipakai pada masa itu, dan baru tercetus pada masa pemerintahan presiden baru Soeharto di orde baru. Saat jabatan dari Ir. Soekarno lengser, maka ada beberapa perubahan yang terjadi di NKRI dimana Indonesia jadi sebuah negara yang berpeluang tinggi mengalami kemajuan. Orde baru menggantikan orde lama berlangsung pada tahun 1966-1998 yang merujuk pada era pemerintahan presiden Soeharto. Selama 32 tahun itu juga Soeharto tampil berkuasa. Adapun perilisan Surat Perintah 11 Maret 1966 jadi awal lahirnya orde baru. Pada periode ini bisa dibilang Indonesia ada di posisi atas, dimana perekonomian negara berkembang cukup pesat meskipun disertai dengan menjamurnya tindak korupsi dimana-mana. 2. Orientasi Kebijakan Ekonomi Pada orde lama, kebijakan ekonomi berbentuk ekonomi yang tertutup komunis atau sosialis. Dimana, didapati orientasi sosialis atau komunis begitu kental terasa. Mungkin, karena itulah kondisi perekonomian Indonesia pada periode ini cukup buruk yang diantaranya juga dipicu kosongnya kas negara, eksploitasi waktu penjajahan, pihak Belanda yang menerapkan blokade ekonomi, dan inflasi. Saat itu, emang ada 3 mata uang yang beredar, diantaranya mata uang Jepang, mata uang pemerintahan Hindia Belanda, dan mata uang De Javasche Bank. Pemerintah waktu itu mencoba banyak upaya. Pada tahun 1959, devaluasi atau penurunan mata uang dikerahkan. Selain itu, pemerintah juga memutuskan buat merilis Oeang Republik Indonesia atau ORI sebagai pengganti mata uang Jepang buat memperbaiki kondisi perekonomian dalam negeri. Sedangkan, kalo Pada orde baru, ekonomi terbuka yang menganut paham orientasi kapitalis. Sebenarnya gak banyak perubahan yang diterapkan pada kebijakan ekonomi ini, setidaknya selama 32 tahun masa pemerintahan presiden Soeharto. Tapi, kondisi ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibanding saat orde lama. Hal ini dilatarbelakangi keberhasilan pemerintah membangun stabilitas politik yang memberi efek secara signifikan pada pertumbuhan ekonomi. Karena itu juga terobosan khususnya terkait anggaran negara cukup jarang terjadi. 3. Kemauan Politik Antara orde lama dan orde baru ini juga mempunyai perbedaan dari segi kemauan politiknya. Jadi, Pada orde lama, kondisi negara masih dalam suasana menikmati kemerdekaan dan emosi nasionalisme masyarakatnya masih sangat tinggi. Selain itu, maraknya proyek mercusuar berdampak dari keinginan supaya bisa terlihat unggul dalam pandangan bangsa asing. Pada orde baru, kemauan politik bertambah kuat dengan tujuan buat mencapai kemauan dalam membangun ekonomi sekaligus membuka ruang yang relatif besar buat perkembangan modal asing. 4. Stabilitas Politik dan Ekonomi Di era resim orde lama didapati tingkat inflasi begitu tinggi. Satu hal lain yang disinyalir jadi faktor penyebabnya karena kualitas sumber daya manusia pada masa orde lama terbilang terbatas. Pada era ini masyakat Indonesia emang masih terpuruk. Alasannya, belum banyak masyakat mengenyam bangku pendidikan layak. Apalagi, mengingat pada masa penjajahan rakyat Indonesia gak mendapat kebebasan. Jangankan buat menuntut ilmu, buat tidur tenang tanpa terusik penjajah cukup sulit. Kondisi untungnya bisa lebih baik memasuki orde baru. Dimana tingkat inflasi berhasil diturunkan secara signifikan. Tingkat inflasi pada tahun 1966 diketahui sebesar 500% dan cuma dalam kurun waktu 4 tahun tingkat inflasi berhasil dipangkas jadi 5-10%, tepatnya pada tahun 1970. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi peningkatan presentasi masyarakat yang sekolah atau golongan terpelajar. 5. Kondisi Politik Dunia Pada orde lama atau masa pemerintahan presiden Soekarno, kondisi politik dunia bisa dikatakan belum stabil yang disebebkan oleh Perang Dunia II atau PD II dan ini jadi salah satu kelebihan dan kekurangan orde lama. Saat itu, Perang Dunia II baru aja selesai dan memberikan banyak dampak negatif pada kondisi politk di seluruh dunia, khususnya di Indonesia ini. Sedangkan, kalo Pada orde baru atau masa pemerintahan Soeharto, kondisi politik dunia mulai mengalami perbaikan. Ini dikenal sebagai kondisi oil boom yaitu perang dingin dan perang dunia Vietnam yang belum lama selesai memberikan dampak positif yang juga berpengaruh pada Indonesia. 6. Kondisi Sosial Budaya Perbedaan orde lama dan orde baru juga terlihat dalam bidang sosial budaya. Perbedaan ini bisa terjadi sebab jarak waktu dari era kemerdekaan ke era pemerintahaan yang terjadi. Pada orde lama, masih punya perubahan dari masa penjajahan menuju masa kemerdekaan. Selama masa orde lama, kondisi sosial budaya sedang ada di suasana yang tradisional. Sedangkan, kalo Pada masa orde baru, kondisi sosial budaya mulai berkembang ke arah yang positif seperti kebebasan berbicara, kebebasan bersikap, dan kebebasan dalam bertindak. Saat memasuki era orde baru, bidang sosial udah mengalami perubahan. Masyarakat Indonesia udah punya kebebasan dari berbagai aspek, meski masih ditemui beberapa masalah yang berhubungan dengan SARA. Di beberapa daerah, terjadi perselisihan antara umat beragama, kelompok, dan suku di beberapa daerah di Indonesia yang jadi salah satu peristiwa pada masa orde baru yang gak bisa dilupakan. 7. Sumber Daya Manusia Selama masa orde lama masih berlangsung, sumber daya manusia masih bisa dikatakan sangat terbatas. Sesudah berhasil memperoleh kemerdekaan, pemerintah masih terus berusaha buat mempertahankan kemerdekaannya jadi masih belum ada program buat mengembangkan kualitas sumber daya manusia baik melalui pekerjaan atau pendidikan. Selain itu, jumlah sumber daya manusia yang berkualitas juga masih sangat terbatas selama masa orde lama. Kemudian, mulai mengalami perubahan sesudah memasuki masa orde baru. Kualitas sumber daya manusia terlihat semakin meningkat dan pemerintah udah melakukan banyak usaha seperti meningkatkan jumlah masyarakat yang memperoleh pendidikan formal. Gimana tuh, pembahasan yang ada diatas? Mudah dipahamikan? Semoga bisa membantu dan bermanfaat buat kalian semuanya 😀 Originally posted 2020-06-27 235631.
Orde Baru adalah sebutan untuk peralihan dari masa pemerintahan Orde Lama yang dipimpin Presiden Soekarno. Keberhasilan menumpas pemberontakan peristiwa G30 SPKI pada tanggal 1 Oktober 1965 mengawali jalan menuju pemerintahan orde baru yang dipimpin oleh Soeharto. Orde Baru bertujuan untuk mengoreksi berbagai penyimpangan yang terjadi di masa Orde Lama, dan untuk mengatasi situasi keamanan yang sangat tidak kondusif karena pemberontakan tersebut. Pada masa orde baru banyak prestasi yang dicapai pemerintah khususnya pada bidang ekonomi, namun juga tidak luput dari berbagai penyimpangan pada masa orde baru yang membuat rakyat tidak puas kepada pemerintah. Penyimpangan – penyimpangan yang tidak mendapatkan perbaikan akhirnya membuat rakyat merasa semakin tidak puas dan terakumulasi dalam satu tuntutan besar, terlebih ketika terjadinya krisis ekonomi. Rakyat menuntut pergantian pemimpin dan menuntut agar Presiden Soeharto lengser, yang dilakukannya setelah sejarah peristiwa Trisakti. Maka pada saat itu bangsa Indonesia memasuki era Reformasi, yang artinya perubahan atas sistem yang sudah berjalan di satu waktu, yang dimulai pada tahun 1998 hingga sekarang. Pergantian era pemerintahan sudah tentu membuat adanya perbedaan besar yang dimulai dari perbedaan cara pengambilan kebijakan dan cara mengelola negara. Perbedaan orde baru dan era reformasi yang dapat kita lihat antara lain 1. Penyampaian Pendapat Kebebasan untuk menyampaikan pendapat pada masa orde baru terbatas dan ruang gerak pers juga dibatasi. Sedangkan pers pada masa reformasi, masyarakat dan pers memiliki kebebasan untuk menyampaikan pendapat termasuk sampai memberikan saran serta kritik kepada pemerintah secara terbuka tanpa perlu ada yang ditakutkan. Pada masa orde baru semua penerbitan seperti koran dan majalah harus memiliki SIUP Surat Ijin Usaha Penerbitan lebih dulu. Jika ada pers yang menuliskan artikel menyinggung kebijakan pemerintah maka mereka akan dibredel dan penerbitan serta SIUP dicabut, seperti majalah Gatra dan Tempo. 2. Perbedaan Aturan Hukum Pada masa orde lama banyak terjadi ketidak adilan dan rekayasa pada proses peradilan. Pembagian kekuasaan dalam hukum juga tidak sesuai dengan amanah UUD 1945. Sementara pada masa reformasi, penyimpangan telah diperbaiki secara menyeluruh dengan batasan wewenang kekuasaan yang jelas antara lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif yang diatur dengan tegas dalam undang – undang. 3. Perbedaan Kebijakan Ekonomi Perbedaan orde baru dan era reformasi juga terlihat dalam bidang ekonomi. Perkembangan ekonomi bangsa pada masa orde baru dan pembangunan nasional serta kerjasama dengan negara lain berjalan lancar. Banyak prestasi yang dicapai pemerintah khususnya dalam bidang pertanian, namun praktik korupsi, kolusi dan nepotisme merajalela, dan masih terdapat kesenjangan ekonomi yang lebar. Pada era reformasi, pemerintah membuat berbagai kebijakan untuk keluar dari krisis namun ketimpangan pada sektor ekonomi justru jauh lebih tinggi. 4. Perbedaan Politik Kebijakan politik pada masa orde baru yang mendasari adanya perbedaan orde baru dan era reformasi juga terjadi pengelompokan dan penyusutan partai politik yang didasarkan pada kesamaan program yang dimiliki, sehingga pemilu diikuti oleh hanya tiga partai politik pada masa orde baru yang berasas Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia sebagai bagian dari sejarah partai politik di Indonesia. Pada masa reformasi bermunculan banyak partai sebagai akibat dari sistem multi partai yang diaktifkan kembali. Partai – partai ini sangat beragam perbedaannya dari mulai golongan maupun ideologi yang diusung. Peserta pemilu pada era reformasi mencapai 48 partai politik. 5. Bidang Pendidikan Di masa orde baru pemerintah banyak menorehkan prestasi dengan program – program yang berperan besar pada perkembangan pendidikan di Indonesia dan juga membangun lembaga – lembaga pendidikan terbatas untuk kalangan tertentu. Sedangkan pada masa reformasi, fasilitas pendidikan dibuka untuk semua kalangan termasuk untuk kalangan etnis Cina. 6. Pemilihan Umum Pemilihan umum pada masa Orde Baru tidak berlangsung dengan bebas, jujur dan adil terlepas dari slogan yang diusungnya. Terjadi pemaksaan untuk memenangkan satu peserta pemilu tertentu. Sedangkan pada masa reformasi, pemilu bisa berlangsung dengan lebih bebas, jujur dan adil sehingga rakyat bebas memberikan suaranya. 7. Pengambilan Keputusan Perbedaan orde baru dan era reformasi juga terlihat dari pihak pengambil keputusan, dimana kebijakan ditentukan oleh pemerintah pusat yang mengakibatkan kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah. Sedangkan di era reformasi dibentuk otonomi daerah untuk memberi pemerintah daerah wewenang untuk mengambil kebijakan pada bidang tertentu. Sumber otonomi daerah ini adalah UU tahun 1999 mengenai Pemerintahan Daerah yang memberikan wewenang besar bagi daerah dengan otonomi pada Daerah Tingkat II atau Kabupaten dan Kota. Sejak saat itu Pemerintah Daerah berwenang untuk Mengatur dan mengurus pemerintahannya sendiri Mengelola aparatur daerah Mengelola kekayaan daerah Memungut pajak dan retribusi daerah Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam serta lainnya di daerah Mendapatkan sumber pendapatan yang sah lainnya dan juga mendapatkan hak yang diatur dalam peraturan perundang – undangan. 8. Peran Militer Perbedaan orde baru dan era reformasi juga terlihat dari peran penting militer yang menjadi salah satu ciri pokok orde baru dalam politik, sosial dan budaya dalam wujud dwifungsi ABRI. Pada masa reformasi, dwifungsi ABRI dihapuskan dan TNI tidak lagi memiliki peran yang dominan dalam penyelenggaraan negara. Setelah dwifungsi ABRI dihapuskan pada masa reformasi, ABRI kembali berfokus pada fungsi pertahanan dan keamanan. 9. Pemberantasan Korupsi Pada masa Orde Baru terjadi korupsi secara terstruktur, masif dan sistematis. Salah satu sarana korupsi adalah melalui yayasan – yayasan yang dikelola oleh Soeharto dan keluarga serta anak – anaknya. Di masa reformasi dilakukan pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK pada tahun 2002, untuk membersihkan lembaga – lembaga pemerintahan dari korupsi. Ketidak puasan rakyat terhadap korupsi inilah yang menjadikan salah satu faktor penyebab runtuhnya orde baru. 10. Bidang Ekonomi Di masa reformasi kebijakan ekonomi tidak mengalami perubahan yang lebih signifikan karena pemerintah tidak melakukan perubahan terutama pada anggaran negara. Pada masa Orde Baru kebijakan ekonomi termasuk dalam Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara RAPBN yang selalu mendapat persetujuan dari DPR untuk menjadi APBN. Pemerintah juga menderegulasi perbankan dan perpajakan agar dapat mempermudah investasi dalam pembangunan nasional. Namun langkah ini tidak dapat terlaksana sepenuhnya karena ketergantungan pemerintah pada pinjaman luar negeri. 11. Perubahan Bidang Budaya Perbedaan orde baru dan era reformasi berikutnya terletak pada bidang budaya dengan membuat kebijakan yang mengharuskan masyarakat keturunan Cina mengubah nama Cinanya, melarang pertunjukan adat istiadat orang Cina dan semua kegiatan yang dianggap masuk paham komunis. Pada masa reformasi semua diskriminasi yang berkaitan dengan Cina dihapuskan oleh Gus Dur. Tahun baru Cina dijadikan hari libur nasional sebagai penghormatan kepada para keturunan Cina. Jika mau dibandingkan, perbedaan dari orde baru dan era reformasi pastinya akan tampak jelas. Terlepas dari kekurangan berupa penyimpangan pada masa orde baru, jika dibandingkan dengan situasi tertentu pada era reformasi pastinya akan tampak lebih baik. Sisi baiknya adalah bahwa sampai hari ini rakyat tidak lagi perlu takut pada pemerintah yang otoriter yang kerap menimbulkan teror. Pemerintah cenderung lebih memperhatikan kestabilan politik dalam negara karena pengawasan yang cukup kritis dari media massa. = dan Menangkan 02 ? Loading PreviewSorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above. di 1042 PM Persamaan Dan Perbedaan Orde Lama, Orde Baru Dan Reformasi - Indonesia adalah sebuah negara besar yang telah merdeka sejak tahun 1945 silam. Indonesia telah dipimpin oleh beberapa pemimpin negara yang mana beberapa pemimpin tersebut memerintah dengan orde yang berpengaruh terhadap tatanan negara ini. Beberapa orde tersebut adalah Orde Lama di masa pemerintahan Presiden Soekarno, Orde Baru di masa pemerintahan presiden Soeharto, dan Orde Reformasi yang di awali oleh Presiden Habibi kemudian di lanjutkan beberapa presiden hingga sekarang. Masa Orde Lama adalah masa pemerintahan Presiden Soekarno. Masa ini berlangsung berlangsung dari sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 hingga tahun 1968. Masa Orde Lama adalah masa Indonesia membangun tatanan dasar sebuah negara. Lembaga-lembaga negara baru dibentuk untuk menjalankan berbagai fungsi pemerintahan. Kemajuan negara Indonesia sangat pesat jika mengingat Indonesia adalah negara baru. Indonesia menjadi negara yang unggul dalam politik internasional. Indonesia dapat membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia mampu sejajar kedudukannya dengan bangsa besar lain. Masa Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto dari tahun 1968 hingga 1998 telah banyak memberi perubahan signifikan pada negara ini. Pemerintahan Orde Baru bertujuan untuk menata kembali tatanan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 untuk meratakan keadilan dan kesejahteraan rakyat dan memperbaiki tatanan negara Orde Lama yang dianggap sudah tidak tepat lagi bagi Indonesia Masa Reformasi yang diawali tahun 1998 dapat menggulung kekuasaan Presiden Soeharto yang dianggap sudah tidak amanah lagi terhadap rakyat. Perekonomian melemah dan terjadi kerusuhan dibeberapa tempat membuat Presiden mundur dan lahirlah era reformasi. Berbagai latar belakang pergantian pemerintahan negara ini menimbulkan perubahan-perubahan tatanan kehidupan masyarakat. Namun, perubahan tidak terjadi pada seluruh aspek. Berikut adalah persamaan dan perbedaan Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi. 1. Persamaan Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi Bidang Pemerintahan Pemerintah Orde Baru dan Era Reformasi, presiden selalu didampingi oleh Wakil Presiden. Pada Orde Lama, presiden pernah tidak didampingi oleh wakil presiden pada tahun 1957. Pada Orde baru, dan Orde Reformasi menggunakan sistem pemerintahan presidensil, dimana pemerintahan presidensil mempunyai ciri-ciri presiden sebagai pemimpin negara dan pemimpin pemerintahan. Bidang Ekonomi Impor meningkat pada Masa Orde Lama dan Era Reformasi. Impor yang terjadi pada masa orde lama disebabkan ketidakstabilan politik dan ekonomi negeri saat itu, seperti terjadinya pergolakan kembali dengan Belanda atau terjadinya sengketa Irian barat. Pad era Reformasi impor meningkat karena ketersediaan pangan tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. Presiden berwenang atas anggaran negara. Bidang Pendidikan Anggaran pendidikan pada Orde Lama dan Orde Baru kurang dari 10 persen dari APBN. Pada Orde lama sebagian besar anggaran untuk menstabilkan keamanan negara, sedangkan pada Orde Baru sebagian besar anggaran diutamakan untuk membangun infrastruktur. 2. Perbedaan Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi Bidang industri Bidang Industri belum begitu berkembang pada masa Orde Lama. Mulai berkembang pada masa Orde baru dengan dengan mendorong industri dalam negeri dapat memproduksi barang bermutu sehingga diminati oleh rakyat Indonesia sendiri. Sedangkan pada reformasi, pemerintah lebih menekankan pada banyaknya industri yang berkembang, namun kurang memperhatikan mutu produk. Bidang politik Terjadi pergantian kabinet sebanyak 7 kali selama masa Orde Lama yang menyebabkan politik pada masa itu tidak matang. Terjadi Politik Mercusuar yang menganggap Indonesia adalah yang terbaik dan condong ke arah komunis. Terjadi peristiwa G 30S PKI yang mengegerkan negara dan membuat paham komunis dilarang di negara Indonesia. Menjalankan Dwi Fungsi ABRI. Pembatasan Partai Politik dengan Fusi Parpol menjadi 3, dilakukan untuk mempersempit pluralisme. Terlepasnya Timor Leste dan NKRI saat era reformasi. Ditetapkannya kebijakan otonomi daerah. Bidang pendidikan Pendidikan pada masa Orde Lama menekankan pada penghapusan sistem pendidikan kolonial dan digantikan dengan sistem pendidikan yang sesuai dengan ideologi bangsa dan mengedepankan kesetaraan hak setiap anak untuk mendapat pendidikan. Pada masa Orde Baru banyaknya program pemerintah untuk pendidikan dan beasiswa seperti Gerakan Nasional Orang Tua Asuh GNOTA, beasiswa Supersemar, dan pembarantasan buta huruf, wajib belajar. Sistem pendidikan pada masa ini menekankan pada indoktrinasi dan kepatuhan penuh. P4 diajarkan Terjadi desentralisasi tanggung jawab pendidikan. Pendidikan Tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah, seperti yang tercantum dalam UU tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Bidang Hukum dan HAM Orde Lama menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950. Masa Orde Baru terjadi penyimpangan penegakan hukum dan HAM. Hukum sering berjalan tanpa mempedulikan HAM sehingga muncul ketakutan dan ketidakadilan di masyarakat. Kebebasan pers juga sangat dibatasi pada masa orde Baru. Pers seakan tidak dapat mengkritik kinerja pemerintah. Pada era Reformasi HAM benar-benar dilindungi dan muncul beberapa LSM dan kebebasan pers sebagai kontrol sosial atas kinerja pemerintahan. Penegakan hukum dan keamanan di dalam negara dan masyarakat lebih banyak dilimpahkan kepada POLRI, sedangkan keamanan negara lebih banyak dilimpahkan TNI terutama untuk menghalau ancaman dari luar. Masyarakat dari etnis lain seperti etnis Tionghoa juga diberi kebebasan lebih dan dilindungi hak dan persamaannya sebagai warga negara. Amandemen UUD 1945 terjadi pada era reformasi, amandemen pertama dimulai tahun 1999, amandemen kedua tahun 2000, amandemen ketiga tahun 2001, amandemen keempat tahun 2002. Amandemen dilakukan untuk melengkapi dan menyempurnakan UUD agar lebih luas menampung kebutuhan warga negara Bidang Kependudukan Pada masa Orde Lama bidang kependudukan belum berkembang secara signifikan. Baru pada masa Orde baru kependudukan di Indonesia lebih diperhatikan, seperti masalah persebaran penduduk dan pengendalian penduduk. Untuk meratakan jumlah penduduk disetiap pulau, pemerintah mencanangkan program transmigrasi untuk menghindari kepadatan populasi di suatu pulau dan meratakankesejahteraan rakyat. Program KB juga dilakukan untuk menahan populasi penduduk. Program KB terbilang sukses karena pemerintah dan masyarakat bersama-sama mendukung dengan mengadakan penyuluhan dan pelayanan KB gratis. Pada era reformasi transmigrasi tidak lagi digalakkan dan masyarakat tidak antusias membantu menyebarkan informasi KB. Informasi KB lebih sering muncul di media masa dan tidak sampai ke pelosok negeri. Bidang Pertanian dan Pangan Pada era Orde Lama, pemerintah mencanangkan program land reform atau penataan lahan kembali lahan pertanian untuk dikelola negara. Negara mengambil alih kepemilika tanah kemudian membagikan tanah kepada buruh petani yang tidak mempunyai tanah untuk mereka kelola. Program ini bertujuan untuk meratakan kesejahteraan petani, namun berhenti pada masa pemerintahan Orde Baru. Orde Baru membuat program revolusi hijau untuk memenuhi swasembada pangan dalam negeri. Revolusi hijau memang berhasil menekan angka impor dan kelangkaan bahan pangan, namun kesenjangan kesejahteraan petani kembali terjadi karena makin banyak buruh tani yang tidak mempunyai tanah. Pada Era Reformasi, bidang pertanian dan pangan tidak kunjung membaik, impor bahan pangan bahkan ternak terus saja dilakukan. Teknologi pangan dan pertanian kurang diperhatikan sehingga tidak ada perkembangan signifikan dalam bidang ini. Hal-hal diatas adalah beberapa persamaan dan perbedaan Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi. Setiap pemimpin dan pemerintahan memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Sebagai contoh, pada masa orde Lama, Indonesia unggul dalam politik luar negeri, Indonesia pernah menjadi tuan rumah konferensi Internasional, misalnya Konferensi Asia Afrika namun kesejahteraan masih kurang terjamin. Pada masa Orde Baru juga banyak pembangunan dan perkembangan, namun penyelewengan dan suksesi kepemimpinan tidak berjalan dengan baik. Di Era Reformasi juga kebebasan berpendapat lebih terjamin, tidak ada lagi fenomena penembak misterius seperti pada masa Orde Baru, namun penegakan hukum sring menjadi tumpul karena tebang pilih. Hukum lebih tegas terhadap rakyat kecil daripada rakyat yang mempunyai kedudukan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi semua. Semoga artikel mengenai Persamaan dan Perbedaan Orde Lama, Orde Baru Dan Reformasi menambah wawasan kita. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber. Tags Sejarah Related Persamaan Dan Perbedaan Orde Lama, Orde Baru Dan Reformasi
persamaan orde lama dan orde baru