jelaskan dua cara mematikan busur listrik
Soaldan pembahasan hubungan sudut pusat panjang busur dan luas juring materi matematika smp kelas 8. Sudut Pusat merupakan sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari dan berbentuk pada inti lingkaran. Jika besar sudut AOB 500 COD 600 dan Luas juring OAB adalah 15 cm2 maka luas juring OCD adalah.
Menyemburkanminyak isolasi kebusur api untuk memberi peluang yang lebih besar bagi proses rekombinasi. 3. Memotong busur api dengan tabir isolasi atau tabir logam, sehingga memberi peluang yang lebih besar bagi proses rekombinasi. 4.
Busursinggungan. j. Kondisi mesin. 5. Gambar dan jelaskan cara kerja mesin kemudi listrik yang bekerja atas dasar Wheatstone atau sistem ward leonard. Dan sebutkan nama bagian-bagiannya! Dua buah tahanan listrik A dan B yang sama besarnya dihubungkan secara paralel dari sebuah sumber arus F. Arus listrik mengalir melalui kawat D
2 Jelaskan dengan singkat cara menyalakan busur listrik? 3. Jelaskan dengan singkat cara memastikan nyala busur listrik? Kunci Jawaban Tes Formatif: 1. a. Gerakan turun sepanjang sumbu elektroda, gerakan ini dilakukan untuk mengatur jarak elektroda dan benda kerja agar nyala busur listrik tetap. b.
Teganganlistrik yang digunakan pada mesin las (tegangan pada ujung terminal) berkisar 55 volt sampai 85 volt. Tegangan ini disebut sebagai tegangan pembakaran. Bila nyala busur listrik sudah terjadi maka tegangan turun menjadi 20 volt sampai 40 volt. Tegangan ini disebut dengan tegangan kerja.
Une Rencontre Film Complet En Streaming. Home » Artikel Pendidikan , SMAW » Cara Menyalakan Dan Mematikan Electrode Serta Cara Mengayunkan Electrode Agar Mewujudkan Hasil Pengelasan Yang Baik PENYALAAN DAN PENGAYUNAN LAS BUSUR LISTRIKTujuan Kegiatan Pembelajaran Dalam kegiatan belajar ini, siswa didik diberikan penjelasan mengenai; cara menyalakan dan mematikan electrode serta cara mengayunkan electrode agar dapat mewujudkan hasil pengelasan yang Materi 1. Menyalakan Dan Mematikan Elektroda Untuk menyalakan atau membuat nyala busur listrik perlu diperhatikan mesin las yang digunakan. Jika mesin las yang digunakan adalah mesin las AC, maka menyalakan dengan menggoreskan elektroda yang sudah terjepit pada penjepit elektroda, pada benda kerja yang sudah terhubung dengan kabel massa. Arah penggoresan elektroda membentuk busur atau seperti cara menggoreskan korek api, seperti terlihat pada gambar A, adapun cara menyalakan las DC dengan cara menggoreskan dengan arah naik turun, seperti terlihat pada gambar B, elektroda digerakkan lurus kebawah sampai menyentuh benda kerja kemudian diangkat diameter nyala busur listrik terjadi, maka posisi elektroda harus tetap dijaga pada jarak tertentu dari benda kerja agar nyala busur listrik yang terjadi dapat menyala secara kontinyu. Selama elektroda menyala, maka elektroda akan berkurang sehingga jarak ujung elektroda panjang busur nyala dengan benda kerja akan semakin renggang. Untuk menjaga agar panjang busur nyala tetap sama, maka pemegang elektroda harusditurunkan secara Mematikan Busur ListrikSetelah satu bagian pengelasan selesai maka nyala busur listrik harus dimatikan. Cara mematikan nyala busur harus hati-hati, karena mematikan busur nyala berarti mengakhiri proses pengelasan yang berada pada ujung rigi las. Agar ujung akhir pengelasan tidak keropos dan terlalu tinggi atau rendah, maka cara mematikan nyala busur harus benar. Untuk memutuskan dan mematikan lengkung listrik las dari benda kerja dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu Cara pertama - elektroda diangkat dan diturunkan sedikit kemudian di tarik keluar. perhatikan gambar,Cara kedua- elektroda diangkat sedikit dan diturun kan kembali sambil dilepas dengan cara mengayunkan kekiri atas. lihat gambar3. Menyambung Pada Alur LasBila elektroda harus diganti sebelum pengelasan selesai, maka untuk menyambung pengelasan , busur perlu dinyalakan lagi, menyalakan busur kembali ini dilakukan pada tempat kurang lebih 25 mm di muka las berhenti lihat gambar. Elektroda digerakkan kebawah las dan diisi hingga sama besar dengan alur 4Menyalakan atau membuat nyala busur listrik perlu diperhatikan mesin las yang dan mematikan lengkung listrik las dari benda kerja dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu - elektroda diangkat dan diturunkan se dikit kemudian di tarik elektroda diangkat sedikit dan diturun kan kembali sam- bil dilepas dengan cara mengayunkan kekiri atas. Menyalakan busur untuk menyambung pengelasan , dilakukan pada tempat kurang lebih 25 mm di muka las 4 Alat dan Bahan 1. mesin las 1 buah2. kabel massa Sesuai kebutuhan 3. pemegang elektroda 1 buah4. tang massa 1 buah5. palu terak 1 buah6. tang penjepit 1 buah7. sikat kawat 1 buah8. elektroda 1 buah9. material st 37 1 lembarKeselamatan dan Kesehatan Kerja1. Gunakan pakaian praktik jaket/apron.2. Gunakan alat keselamatan seperti pelindung muka, kaca mata las, resipator, sarung tangan, sepatu Jangan memegang benda kerja sesaat setelah proses pengelasan, apabila akan memegang benda kerja gunakan tang panas atau sarung Sewaktu busur listrik menyala jangan sekali-kali melihat dengan mata telanjang tanpa kaca mata las.5. Letakkan benda kerja panas pada tempat yang aman, jangan mengenai benda-benda yang berbahaya misal kabel elektroda atau kabel massa dan benda-benda mudah Kerja1. Mesin las disiapkan dan stel amperenya sesuai Siapkan alat bantu seperti sikat las, palu las, dan tang Tempatkan benda kerja diatas mej las dan pasangkan klem massa sebaik mungkin agar pada saat pengelasan terjadi sirkuit listrik yang baik. Pasangkan elektroda pada tang las dan siap untuk memulai Atur jarak busur listrik dijauhkan sebesar 2 x ø elektroda, untuk pemanasan bahan Kembalikan pada jarak semula 1 x ø Bersihkan terak dari kawah Mintalah petunjuk guru/Instruktur apabila ada hal-hal yang belum Lakukan seluruh pekerjaan dengan tekun dan penuh disiplin tidak ceroboh.Tes Formatif 41. Sebutkan dan jelaskan tiga gerakan elektroda pada waktu proses pengelasan?2. Jelaskan dengan singkat cara menyalakan busur listrik?3. Jelaskan dengan singkat cara memastikan nyala busur listrik? Kunci Jawaban Tes Formatif 41. Gerakan elektroda pada waktu proses pengelasana. Gerakan turun sepanjang sumbu elektroda, gerakan ini dilakukan untuk mengatur jarak elektroda dan benda kerja agar nyala busur listrik Gerakan ayunan elektroda, gerakan ini diperlukan untuk mengatur lebar alur las yang dikehendaki. c. Gerakan ayunan ke atas menghasilkan alur las yang kecil, sedangkan ayunan ke bawah menghasilkan alur las yang lebar. Penembusan las pada ayunan ke atas lebih dangkal dari pada ayunan ke bawah. 2. Menyalakan Busur Dengan Cara dipegang secara menyudut dan ujung elektroda digoreskan pada permukaan benda kerja, bisa dilakukan mesin las ACb. Dengan Cara Mengetuk Atau Menyentuhkan. Elektroda dipegang secara tegak lurus. Elektroda diketukkan/disentuhkan naik turun hingga terjadi busur listrik bisa digunakan pada mesin las DC.3. Cara Mematikan Busur Elektroda diangkat dan diturunkan sedikit dan diturunkan sedikit kemudian ditarik Elektroda diangkat sedikit dan diturunkan kembali sambil dilepas dengan cara mengayunkan kekiri V A L U A S IUntuk mengetahui kemampuan belajar siswa didik perlu diadakan tes formatif, motorik maupun produk dari hasil belajar siswa. Dan diakhir modul ini, dillakukan dengan memberikan soal evaluasi sebagai berikut Soal Evaluasi 1. Kumparan primer suatu transformator dialiri arus 5 A dengan tegangan 4800 volt. Arus pada kumparan sekunder 90 A dengan tegangan 240 volt. Tentukan efesiensi transformator tersebut. 2. Jelaskan pengaruh jarak busur pada hasil las. 3. Suatu tansformator mempunyai kumparan primer dengan 400 lilitan dan kumparan sekunder dengan 100 lilitan. Terminal primer disambung ketegangan sumber 220 berapa tegangan yang keluar pada terminal lilitan sekunder?b. Transformator ini termasuk jenis step-up atau step-down? Kunci Jawaban Soal Evaluasi 1. Diketahui Is = 90 A= 5 A= 240 Volt= 4800 VoltDaya input Pin = = 4800 x 5 = 24000 VA = 24 KVADaya output Pout = = 240 x 90 = 21600 VAEfesiensi ? = Pout / Pinx 100 % = 90%2. Jarak busur L yang normal adalah kurang lebih sama dengan diameter D kawat Bila jarak busur tepat L=D, maka cairan elektroda akan mengalir mengendap dengan - rigi-rigi las halus dan baik,- tembusan las baik,- percikan teraknya Bila jarak busur terlalu besar L>D, maka timbul bagian-bagian yang berbentuk bola cairan - rigi-rigi las kasar,- tembusan las dangkal- percikan teraknya kasar, - keluar dari alur Bila busur las terlalu pendek, akan sukar memeliharanya, bisa terjadi pembekuan yang elektroda pada elektroda sering melekat pada benda kerja,- rigi-rigi las tidak merata, - tembusan las tidak baik, - kampuh las terlalu kecil, - percikan teraknya kasar dan berbentuk bola. n = Ns/Np = 400/100 = 4a. tegangan pada terminal sekunderVs = n Vp = 4 220 Volt = 880 voltb. karena harga n lebih besar dari 1, maka termasuk transformator Kelulusan Penilaian
Bila elektroda harus diganti sebelum pengelasan selesai, maka untuk menyambung pengelasan , busur perlu dinyalakan lagi, menyalakan busur kembali ini dilakukan pada tempat kurang lebih 25 mm di muka las berhenti lihat gambar. Elektroda digerakkan kebawah las dan diisi hingga sama besar dengan alur sebelumnya. Rangkuman Menyalakanatau membuat nyala busur listrik perlu diperhatikan mesin las yang digunakan. Memutuskan dan mematikanlengkung listrik las dari benda kerja dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu - elektroda diangkat dan diturunkan se dikit kemudian di tarik keluar. - elektroda diangkat sedikit dan diturun kan kembali sam-bil dilepas dengan cara mengayunkan kekiri atas. Menyalakan busur untuk menyambung pengelasan, dilakukan pada tempat kurang lebih 25 mm di muka las berhenti. Tes Formatif 1. Sebutkan dan jelaskan tiga gerakan elektroda pada waktu proses pengelasan? 2. Jelaskan dengan singkat cara menyalakan busur listrik? 3. Jelaskan dengan singkat cara memastikan nyala busur listrik? Kunci Jawaban Tes Formatif 1. a. Gerakan turun sepanjang sumbu elektroda, gerakan ini dilakukan untuk mengatur jarak elektroda dan benda kerja agar nyala busur listrik tetap. b. Gerakan ayunan elektroda, gerakan ini diperlukan untuk mengatur lebar alur las ya ng dikehendaki. c. Gerakan ayunan ke atas menghasilkan alur las yang kecil, sedangkan ayunan ke bawah menghasilkan alur las yang lebar. Penembusan las pada ayunan ke atas lebih dangkal dari pada ayunan ke bawah. 2. Menyalakan Busur Listrik. a. Dengan Cara Menggoreskan. Elektroda dipegang secara menyudut dan ujung elektroda digoreskan pada permukaan benda kerja, bisa dilakukan mesin las AC b. Dengan Cara Mengetuk Atau Menyentuhkan. Elektroda dipegang secara tegak lurus. Elektroda diketukkan/disentuhkan naikturun hingga terjadi busur listrik bisa digunakan pada mesin las DC. 3. Cara Mematikan Busur Listrik. a. Elektroda diangkat dan diturunkan sedikit dan diturunkan sedikit kemudian ditarik keluar. b. Elektroda diangkat sedikit dan diturunkan kembali sambil dilepas dengan cara mengayunkan kekiri atas.
Susilo - 21090118140108 - Praktek Pengelasan C - Modul Teknik Penyalaan Busur Listrik Dan Menghentikan Busur Listrik Pada Las Smaw0% found this document useful 0 votes56 views8 pagesOriginal SUSILO_21090118140108_PRAKTEK PENGELASAN C_MODUL TEKNIK PENYALAAN BUSUR LISTRIK DAN MENGHENTIKAN BUSUR LISTRIK PADA LAS SMAWCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes56 views8 Susilo - 21090118140108 - Praktek Pengelasan C - Modul Teknik Penyalaan Busur Listrik Dan Menghentikan Busur Listrik Pada Las SmawOriginal Title SUSILO_21090118140108_PRAKTEK PENGELASAN C_MODUL TEKNIK PENYALAAN BUSUR LISTRIK DAN MENGHENTIKAN BUSUR LISTRIK PADA LAS SMAWJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Pengelasan adalah keterampilan yang perlu dipelajari dewasa ini, mengingat banyaknya sekarang kegiatan yang membutuhkan proses pengelasan. Pengelasan yaitu suatu proses atau kegiatan menyambung logam benda yang padat dengan cara mencairkan logam tersebut dengan pengaruh panas atau pengaruh tekanan. Pengelasan juga dapat diartikan sebagai suatu ikatan metalurgi yang ditimbulkan ketika benda itu dilas atau dicairkan, sehingga antara atom-atom benda akan saling tarik menarik. Benda yang dapat dilas adalah benda yang mengandung logam dan benda yang tidak dapat dilas adalah benda yang tidak atau bukan logam. Conto benda logam adalah besi, baja, kuningan, tembaga dan lain-lain. Sedangkan benda yang bukan logam adalah kayu, kaca, mika asbes dan lain-lain. Untuk sumber-sumber panas dalam pengelasan dapat dihasilkan dari 1. Nyala dari busur listrik Nyala dengan busur listrik menghasilkan panas yang tinggi, sangat tinggi dari titik lebur baja oleh sebab itu pengelasan dengan busur listrik dapat dilakukan dengan baik karena proses pencairan baja dapat dicairkan dengan cepat 2. Dengan nyala api dari gas oksigen dan oksi asitelin Pengelasan dengan nyala api dari gas oksigen dan gas oksi asitelin digunakan bila ingin melakukan sambungan atau mengelas logam yang tipis plat Dalam pembahasan kali ini saya akan membahas tentang pengelasan dengan las busur listrik Pengelasan busur listrik adalah pengelasan dengan memanfaatkan nyala busur listrik yang dihasilkan dari listrik antara elektroda dan benda kerja atau benda yang akan dilas. Las busur listrik yang paling banyak digunakan saat ini adalah las nyala bususr listrik yang terlindungi SMAW Shielded Metal Arc Welding. Las listrik SMAW menggunakan power supplay atau sumber tegangan dapat dari tegangan PLN ataupun generator. Sedangkan arusnya sendiri dapat berupa arus searah maupun arus bolak-balik. Untuk jenis-jenis elektoda yang sering digunakan dalam pengelasan ini adalah tiga jenis elektroda yaitu elektroda fluks, elektroda polos dan elektroda berlapis tebal. Elektroda dengan fluks yaitu elektroda yang memiliki lapisan tipis fluks, fluks disini berguna untuk melarutkan dan mencegah terbentuknya/ terjadinya oksidasi pada saat proses pengelasan berlangsung. Untuk elektroda jenis polos yaitu elektroda yang tidak memiliki lapisan dan penggunaan elektroda polos ini terbatas hanya untuk pengelasan besi tempa dan baja lunak. Untuk elektroda dengan lapisan tebal yaitu elektoda yang memiliki lapisan tebal dan elektroda jenis ini banyak digunakan untuk proses pengelasan secara komersil. Untuk fungsi dari lapisan-lapisan atau fluks pada elektroda antara lain 1. Fungsinya untuk membentuk lingkungan pelindung 2. Fungsinya untuk membentuk terak agar melindungi benda yang dicairkan 3. Memungkinkan jika operator las melakukan pengelasan diatas kepala ataupun saat pengelasan tegak lurus 4. Fungsinya untuk menstabilkan busur 5. Untuk menambah unsur logam pada logam induk 6. Untuk memurnikan logam yang dilas secara metalurgi 7. Untuk mengurangi percikkan bunga api yang dihasilkan saat pengelasan 8. Untk meningkatkan efisien dari pengendapan 9. Untuk menghilangkan oksidasi yang terjadi saat pengelasan 10. Fungsinya mempengaruhi kedalaman saat penetrasi busur 11. Untuk Mempengaruhi bentuk rigi-rigi las 12. Untuk memperlambat proses pendinginan saat pengelasan
Bila elektroda harus diganti sebelum pengelasan selesai, maka untuk menyambung pengelasan , busur perlu dinyalakan lagi, menyalakan busur kembali ini dilakukan pada tempat kurang lebih 25 mm di muka las berhenti lihat gambar. Elektroda digerakkan kebawah las dan diisi hingga sama besar dengan alur sebelumnya. Rangkuman 4 Menyalakan atau membuat nyala busur listrik perlu diperhatikan mesin las yang digunakan. Memutuskan dan mematikan lengkung listrik las dari benda kerja dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu - elektroda diangkat dan diturunkan se dikit kemudian di tarik keluar. - elektroda diangkat sedikit dan diturun kan kembali sam- bil dilepas dengan cara mengayunkan kekiri atas. Menyalakan busur untuk menyambung pengelasan , dilakukan pada tempat kurang lebih 25 mm di muka las berhenti. Tugas 4 Alat dan Bahan 1. mesin las 1 buah 2. kabel massa Sesuai kebutuhan 3. pemegang elektroda 1 buah 4. tang massa 1 buah 5. palu terak 1 buah 6. tang penjepit 1 buah 7. sikat kawat 1 buah 8. elektroda 1 buah 9. material st 37 1 lembar Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1. Gunakan pakaian praktik jaket/apron. 2. Gunakan alat keselamatan seperti pelindung muka, kaca mata las, resipator, sarung tangan, sepatu las. 3. Jangan memegang benda kerja sesaat setelah proses pengelasan, apabila akan memegang benda kerja gunakan tang panas atau sarung tangan. 4. Sewaktu busur listrik menyala jangan sekali-kali melihat dengan mata telanjang tanpa kaca mata las. 5. Letakkan benda kerja panas pada tempat yang aman, jangan mengenai benda-benda yang berbahaya misal kabel elektroda atau kabel massa dan benda-benda mudah terbakar. Langkah Kerja 1. Mesin las disiapkan dan stel amperenya sesuai kebutuhan. 2. Siapkan alat bantu seperti sikat las, palu las, dan tang penjepit. 3. Tempatkan benda kerja diatas mej las dan pasangkan klem massa sebaik mungkin agar pada saat pengelasan terjadi sirkuit listrik yang baik. Pasangkan elektroda pada tang las dan siap untuk memulai pengelasan. 4. Atur jarak busur listrik dijauhkan sebesar 2 x ø elektroda, untuk pemanasan bahan dasar. 5. Kembalikan pada jarak semula 1 x ø elektroda. 6. Bersihkan terak dari kawah las. 7. Mintalah petunjuk guru/Instruktur apabila ada hal-hal yang belum jelas. 8. Lakukan seluruh pekerjaan dengan tekun dan penuh disiplin tidak ceroboh. Tes Formatif 4 1. Sebutkan dan jelaskan tiga gerakan elektroda pada waktu proses pengelasan? 2. Jelaskan dengan singkat cara menyalakan busur listrik? 3. Jelaskan dengan singkat cara memastikan nyala busur listrik? Kunci Jawaban Tes Formatif 4 1. a. Gerakan turun sepanjang sumbu elektroda, gerakan ini dilakukan untuk mengatur jarak elektroda dan benda kerja agar nyala busur listrik tetap. b. Gerakan ayunan elektroda, gerakan ini diperlukan untuk mengatur lebar alur las ya ng dikehendaki. c. Gerakan ayunan ke atas menghasilkan alur las yang kecil, sedangkan ayunan ke bawah menghasilkan alur las yang lebar. Penembusan las pada ayunan ke atas lebih dangkal dari pada ayunan ke bawah. 2. Menyalakan Busur Listrik. a. Dengan Cara Menggoreskan. Elektroda dipegang secara menyudut dan ujung elektroda digoreskan pada permukaan benda kerja, bisa dilakukan mesin las AC b. Dengan Cara Mengetuk Atau Menyentuhkan. Elektroda dipegang secara tegak lurus. Elektroda diketukkan/disentuhkan naik turun hingga terjadi busur listrik bisa digunakan pada mesin las DC. 3. Cara Mematikan Busur Listrik. a. Elektroda diangkat dan diturunkan sedikit dan diturunkan sedikit kemudian ditarik keluar. b. Elektroda diangkat sedikit dan diturunkan kembali sambil dilepas dengan cara mengayunkan kekiri atas. Lembar Kerja 4 Alat dan Bahan 1. mesin las DC 1 buah 2. kabel massa Sesuai kebutuhan 3. pemegang elektroda 1 buah 4. tang massa 1 buah 5. palu terak 1 buah 6. tang penjepit 1 buah 7. sikat kawat 1 buah 8. elektroda 1 buah 9. material st 37 200 x 100 x 8 mm Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1. Gunakan pakaian praktik jaket/apron. 2. Gunakan alat keselamatan seperti pelindung muka, kaca mata las, resipator, sarung tangan, sepatu las. 3. Jangan memegang benda kerja sesaat setelah proses pengelasan, apabila akan memegang benda kerja gunakan tang panas atau sarung tangan. 4. Sewaktu busur listrik menyala jangan sekali-kali melihat dengan mata telanjang tanpa kaca mata las. 5. Letakkan benda kerja panas pada tempat yang aman, jangan mengenai benda-benda yang berbahaya misal kabel elektroda atau kabel massa dan benda-benda mudah terbakar. Langkah Kerja 1. Mesin las disiapkan dan stel amperenya sesuai kebutuhan. 2. Siapkan alat bantu seperti sikat las, palu las, dan tang penjepit. 3. Tempatkan benda kerja diatas mej las dan pasangkan klem massa sebaik mungkin agar pada saat pengelasan terjadi sirkuit listrik yang baik. 4. Pasangkan elektroda pada tang las dan siap untuk memulai pengelasan. 5. Atur jarak busur listrik dijauhkan sebesar 2 x ø elektroda, untuk pemanasan bahan dasar. 6. Kembalikan pada jarak semula 1 x ø elektroda. 7. Bersihkan terak dari kawah las. BAB III E V A L U A S I Untuk mengetahui kemampuan belajar siswa didik perlu diadakan tes formatif, motorik maupun produk dari hasil belajar siswa. Dan diakhir modul ini, dillakukan dengan memberikan soal evaluasi sebagai berikut Soal Evaluasi 1. Kumparan primer suatu transformator dialiri arus 5 A dengan tegangan 4800 volt. Arus pada kumparan sekunder 90 A dengan tegangan 240 volt. Tentukan efesiensi transformator tersebut. 2. Jelaskan pengaruh jarak busur pada hasil las. 3. Suatu tansformator mempunyai kumparan primer dengan 400 lilitan dan kumparan sekunder dengan 100 lilitan. Terminal primer disambung ketegangan sumber 220 volt. a. berapa tegangan yang keluar pada terminal lilitan sekunder? b. Transformator ini termasuk jenis step-up atau step-down? Kunci Jawaban Soal Evaluasi 1. Diketahui Is = 90 A = 5 A = 240 Volt = 4800 Volt Daya input Pin = = 4800 x 5 = 24000 VA = 24 KVA Daya output Pout = = 240 x 90 = 21600 VA Efesiensi ? = ? ? ? ? ? ? Pin Pout x 100 % = 90% 2. Jarak busur L yang normal adalah kurang lebih sama dengan diameter D kawat las. a. Bila jarak busur tepat L=D, maka cairan elektroda akan mengalir mengendap dengan baik. Hasilnya - rigi-rigi las halus dan baik, - tembusan las baik, - percikan teraknya halus. b. Bila jarak busur terlalu besar L>D, maka timbul bagian-bagian yang berbentuk bola cairan elektroda. Hasilnya - rigi-rigi las kasar, - tembusan las dangkal - percikan teraknya kasar, - keluar dari alur las. c. Bila busur las terlalu pendek, akan sukar memeliharanya, bisa terjadi pembekuan yang elektroda pada pengelasan. Hasilnya - elektroda sering melekat pada benda kerja, - rigi-rigi las tidak merata, - tembusan las tidak baik, - kampuh las terlalu kecil, - percikan teraknya kasar dan berbentuk bola. 3. Ns = 400 Np = 100 n = 4 100 400 ? Np ? Ns a. tegangan pada terminal sekunder Vs = n Vp = 4 220 Volt = 880 volt b. karena harga n lebih besar dari 1, maka termasuk transformator step-up.
jelaskan dua cara mematikan busur listrik